Orangtua perlu menyiapkan diri terkait masa pubertas laki laki yang terjadi pada anaknya.
Karena usia pubertas adalah masa yang penuh dengan gejolak.
Seorang anak yang memasuki usia pubertas akan menghadapi perubahan hormonal yang besar.
Hal ini akan mempengaruhi perkembangan fisik maupun psikologisnya.
Anak-anak Anda akan mendapati bulu halus yang mulai tumbuh di area-area sensitif tubuhnya.
Seperti, di dagu, ketiak dan kemaluan.
Anak laki-laki akan mengalami mimpi basah, sedangkan anak perempuan mengalami menstruasi.
Tidak hanya itu, suasana hati mereka pun mudah berubah mirip gelombang pasang surut di laut.
Pergaulan remaja juga mulai berkembang dan lebih suka menghabiskan waktu bersama teman sebaya ketimbang dengan orangtuanya.
Ya ..
pada masa ini terjadi perubahan yang cukup besar dalam diri seorang anak.
Terkait hal ini, muncul 3 pertanyaan besar;
- Bagaimana sikap orangtua menghadapi perubahan fisik dan psikologis anak?
- Bagaimana cara orangtua menjelaskan pada anak terkait perubahan fisik dan psikologis mereka?
- Upaya apa saja yang bisa orangtua lakukan agar anak melewati masa pubertas dengan sehat dan tidak terjerumus pada pergaulan yang salah?
Saat ini, Anda sedang berada pada website yang tepat.
Karena kami akan menjelaskan secara detil jawaban dari 3 pertanyaan di atas.
Tapi, terlebih dahulu kami jabarkan tanda-tadan masa pubertas anak laki laki.
Khusus untuk pubertas perempuan, Anda bisa mengikuti linknya di bagian bawah pada halaman ini.
Perubahan di Awal Masa Pubertas Laki laki
Masa pubertas laki laki terjadi antara usia 9 hingga 14 tahun.
Inilah masa dimana tubuh dan psikologis anak laki-laki Anda menjadi semakin matang layaknya pria dewasa.
Mereka semakin tinggi, suaranya membesar dan memiliki dorongan seksual.
Berikut adalah detil perubahan fisik dan emosional anak laki-laki di awal masa pubertas.
1. Tubuh anak laki-laki menghasilkan bau badan lebih
Perubahan hormon yang besar akan mempengaruhi kelenjar keringat dan mengakibatkan anak laki-laki lebih berkeringat.
Sebaiknya, sarankan anak untuk tidak cuek terhadap kebersihan badannya.
Anda pun bisa menyiapkan deodoran agar bau badannya tidak mengganggu orang lain.
2. Memperhatikan ukuran testis
Ini merupakan pertanda awal pubertas yang paling mudah diketahui.
Ukuran testis akan bertambah besar sejak anak-anak, masa pubertas hingga dewasa.
3. Memperhatikan ukuran penis dan skrotum
Setelah 1 tahun sejak testis membesar, penis dan skrotum pun mulai bertumbuh.
Penis akan bertambah panjang dan lebih lebar.
4. Tumbuh bulu halus di area-area tertentu
Anak-anak akan menyadari bahwa pada area tertentu di tubuhnya mulai tumbuh bulu halus atau rambut tipis.
Area ini meliputi, lengan, tungkai, dada, wajah, tangan, kaki, ketiak dan kemaluan.
Biasanya, kumis dan rambut ketiak akan tumbuh setelah 2 tahun rambut kemaluan tumbuh.
*Yang perlu orangtua ketahui
|
5. Bagian dada anak lebih lebar dan bidang
Dada anak laki-laki tumbuh melebar selama 1-2 tahun mengikuti perkembangan tubuhnya.
Ini merupakan hal wajar yang terjadi saat remaja laki-laki Anda berusia 13-14 tahun.
6. Mulai tumbuh jerawat
Kadar hormon tinggi menyebabkan jerawat mulai bermunculan pada tubuh anak.
Pada umumnya, jerawat memang tumbuh di wajah. Tapi, ia juga bisa menjangkiti punggung dan lengan.
Kelenjar minyak pun menjadi lebih aktif pada masa pubertas.
Anak laki-laki yang memiliki keringat berlebih menjadi rentan terhadap jerawat.
Jika jerawat yang muncul tidak parah, Anda tidak perlu khawatir.
Namun, ada anak laki-laki dimana pertumbuhan jerawatnya cukup parah.
Ajaklah anak Anda ke dokter kulit agar mendapat penanganan khusus.
Karena hal ini akan mengganggu penampilan anak dan membuatnya tidak percaya diri.
7. Mulai sering mengalami ereksi
Saat anak laki-laki atau pria dewasa membayangkan hal-hal romantis, mendapatkan rangsangan atau sesuatu yang bersifat seksual, maka penis akan mengeras dan memanjang.
Anda tidak perlu khawatir karena perubahan fisiologis pada penis ini adalah wajar seiring perkembangan hasrat seksual dan hormon tubuh.
Sebagai ibu, Anda pun perlu tahu bahwa ereksi tidak selalu lurus. Kadang cenderung melengkung ke atas atau ke samping.
8. Mengalami mimpi basah
Ini adalah keadaan dimana anak laki-laki terangsang secara seksual dalam tidurnya hingga mengeluarkan air mani.
Air mani berupa cairan kental yang mengandung sperma.
Mimpi basah ini bisa keluar dengan atau tanpa mimpi berhubungan intim.
Saat anak Anda mengalaminya pertama kali, ia akan terbangun dari tidur dan mendapati celananya basah serta lengket.
Setelah diraba, ia akan bingung kenapa penisnya bisa mengeluarkan cairan semacam itu.
Kebingungan anak ini terjadi karena orangtua tidak pernah memberikan pendidikan seks pada anak.
Sehingga, anak akan mulai mengeksplorasi kasusnya hingga ia memahami sendiri tentang apa yang terjadi pada dirinya.
Ia akan mulai menikmati saat sedang mimpi basah.
Hingga akhirnya, anak laki-laki Anda mencoba merangsang dirinya sendiri saat terjaga.
Itulah kenapa anak Anda lebih suka berlama-lama di kamar atau kamar mandi.
Tak jarang orangtua menemukan anaknya sedang masturbasi.
Namun, Anda tidak perlu panik.
*Yang perlu orangtua ketahui Masturbasi adalah hal wajar yang dilakukan pria untuk mengeksplorasi sumber seksualitasnya. Ianya bagian terpenting bagi pria dalam mengembangkan kematangan seksualnya. |
9. Memperhatikan tinggi tubuh
Seiring masa pubertas, anak laki-laki Anda akan mulai tumbuh tinggi.
Coba cermati jari-jari tangan dan kaki anak Anda.
Pada masa pubertas, ukurannya bisa 3x lebih besar hanya dalam waktu 3 bulan.
Pertumbuhan tinggi badan bagi anak laki-laki akan berakhir hingga usia 20-an awal.
Jadi, orangtua disarankan memberikan gizi terbaik bagi anak pada masa pubertas agar fisiknya tumbuh sehat dan bugar.
10. Bentuk wajah anak laki-laki mulai berubah
Saat mereka masih kanak-kanak, wajahnya lebih bundar dan pipinya lebih bulat.
Hingga, tiap orang yang melihat menjadi gemas karenanya.
Pada masa pubertas, wajah anak Anda menjadi lebih oval dan terlihat tegas layaknya pria dewasa.
11. Mengalami perubahan suara
Awalnya, suara anak Anda menjadi pecah sebelum benar-benar membesar dan matang.
Ia sendiri akan bingung, canggung dan tidak percaya diri untuk mengeluarkan suara.
Tapi, hal ini tidak perlu dicemaskan.
Ianya adalah tanda bahwa anak Anda kini seorang remaja.
Dalam beberapa bulan ke depan, suaranya akan menjadi lebih berat.
*Yang perlu orangtua ketahui
|
12. Mulai tertarik pada lawan jenis
Jika sebelumnya ia tak mengenal kata pacaran, sekarang anak Anda mulai penasaran dengan istilah tersebut.
Karena ia mulai tertarik pada gadis seusianya.
Inilah salah satu perubahan emosional yang penting dalam masa pubertas.
Apa yang harus orangtua lakukan saat anak mulai menunjukkan tanda-tanda ‘suka’ ini?
Bagaimana cara kita menjelaskan bahwa dalam Islam tidak mengenal kata pacaran?
Bagaimana cara kita melarang anak agar menjaga pandangan dan kemaluan?
Ikuti terus tulisan ini, karena kami akan membawa Anda pada halaman yang menjawab 3 pertanyaan tersebut.
13. Emosi yang tak tentu dan mudah berubah
Saat anak menginjak masa pubertas, hormonnya sedang berada di puncak.
Inilah yang kemudian membuat anak sulit mengontrol emosinya.
Pada detik tertentu, ia sedang berada dalam mood yang baik dan tenang.
Beberapa detik kemudian, emosinya bisa menjadi rusak.
14. Mudah semangat dan mudah tertekan
Terkadang, orangtua cuek terhadap kondisi emosi remajanya.
Itu karena kita terlalu fokus memikirkan prestasi akademis dan perkembangan sekolahnya.
Padahal, jika orangtua mendampingi anak dengan tepat pada masa pubertas, khususnya saat emosinya sedang labil, maka prestasi anak akan ikut membaik.
Anda harus memahami bahwa di masa ini, remaja Anda mudah bersemangat untuk hal-hal kecil.
Seperti, hangout bersama teman-temannya.
Tapi, jika anak mengalami masalah sekalipun sepele, hal ini juga bisa membuatnya mudah tertekan dan depresi.
15. Pencemas dan mudah khawatir
Masa pubertas laki laki juga diwarnai dengan kecemasan dan kegugupan.
Bahkan, untuk hal sepele dimana saat anak-anak cenderung tidak peduli, kini mulai mereka pikirkan.
Misalnya, saat anak laki-laki Anda menendang bola hingga mampu menerobos gawang lawan.
Ia akan berpikir keras dan mulai mengingat-ingat, bagaimana ekspresinya tadi saat menendang.
Apakah terlihat keren dan mampu membuat teman-teman wanita sekelasnya terpesona?
16. Tidak suka berada dekat dengan orangtuanya
Remaja mulai tidak suka jika harus dekat-dekat dengan orangtuanya.
Bukan karena malu atau risih, melainkan karena mereka menganggap dirinya sudah dewasa dan berhak atas dirinya sendiri.
Mereka tak mau lagi dikontrol dan diatur.
Remaja laki-laki sangat mengagungkan privacy dimana ia akan mengunci kamarnya dan menjaga barang pribadinya dari jangkauan Anda.
17. Gejolak emosi yang aneh
Berbeda dengan semangat atau mood yang mudah naik dan turun, gejolak emosi ini sulit dijelaskan oleh remaja Anda.
Pada suatu saat, ia bisa merasa nyaman, takut, tiba-tiba merasa asing dan sendiri dll.
Perasaan seperti ini sulit mereka jelaskan. Saat orangtua bertanya menggunakan cara yang halus sekalipun, hal ini justru akan mengganggu mereka.
Anak-anak akan kesal dan marah karena Anda mencoba ikut campur.
18. Mulai memperhatikan penampilan
Penampilan anak-anak dulu hanya kita yang peduli untuk menatanya.
Setelah remaja, mereka mulai memperhatikan penampilannya sendiri.
Mulai dari rambut, wajah hingga pakaian yang dikenakan.
Hal ini merupakan tanda positif karena anak mulai memiliki kesadaran diri.
Itulah beberapa tanda umum masa pubertas laki laki.
Masa pubertas laki-laki dan perempuan memang memiliki warna unik.
Kadang membahagiakan, melegakan dan mengkhawatirkan kita.
Selanjutnya, kita akan membahas Tanda Anak Perempuan Anda Sudah Memasuki Usia Pubertas.