Awalnya kelinci merupakan kelompok hewan liar yang hidup di hutan-hutan. Sejak 2000 tahun yang lalu kelinci mulai dijinakkan untuk dinikmati keindahannya, digunakan sebagai bahan pangan dan sebagai bahan percobaan.
Sekarang ini, hampir di setiap negara terdapat peternakan kelinci,
karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi.
Beternak kelinci memiliki beberapa keunggulan yaitu daging kelinci
yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan kadar lemak rendah,
perkembangbiakannya cepat, hasil sampingnya (kulit, bulu) dapat
dimanfaatkan untuk keperluan lain, pemeliharaannya cukup mudah, tidak
membutuhkan lahan yang luas, biaya produksi relatif murah, bisa
memanfaatkan pakan hijauan dari sisa dapur atau hasil samping produk
pertanian.
Meskipun demikian mudah, beternak kelinci tetap memerlukan
perencanaan yang matang agar hasil yang didapatkan juga bisa lebih
maksimal. Beberapa perencanaan yang perlu diperhatikan seperti
pengetahuan dasar tentang hewan kelinci dan cara merawatnya, pembuatan
kandang dan penyediaan semua perlengkapannya, perencanaan produksi,
pemilihan bibit yang unggul, manajemen beternak serta pemasaran
pascapanen.
Di postingan ini kami akan sedikit membahas hal-hal yang perlu kamu ketahui dalam beternak kelinci, khususnya kelinci pedaging.
#1 Pembuatan Kandang Kelinci
Kandang sebagai tempat perkembangbiakan kelinci harus di simpan pada
suhu 15-20 derajat celcius (idealnya 21) dengan sirkulasi udara yang
lancar dan terkena sinar matahari pagi. Ukuran kandang disesuaikan
dengan skala usaha, iklim, ukuran ternak kelinci dan kemudahaan dalam
pengelolaan.
Idealnya kandang berukuran 200 x 70 x 70 cm sudah cukup untuk menampung 12 ekor kelinci betina atau 10 ekor kelinci pejantan.
Kandang harus dibersihkan setiap hari dan selalu kering untuk
menghindari timbulnya penyakit. Cara pembuatan kandang kelinci di
sesuaikan dengan kebutuhan, bisa menggunakan bambu, kayu dan kawat.
#2 Pakan Kelinci
Pakan diberikan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Pagi hari
diberi makanan penguat berupa butiran pelet khusus untuk kelinci, dan
pada sore hari diberi pakan hijauan (rumput atau sayuran).
Pakan yang bisa diberikan pada ternak kelinci :
- Makanan pokok terdiri dari macam-macam rumputan dan sayuran, diberikan dalam keadaan layu (tidak berair).
- Makanan penguat terdiri dari pelet khusus untuk kelinci.
Rumputan yang tidak boleh diberikan untuk pakan kelinci : alang-alang, jelantir, rumput embun, dan dedaunan yang berbulu kasar.
Formula pakan kelinci : Ampas tahu 40%, Dedak padi 40%, Tepung jagung
9%, Tepung gaplek 10%, Mineral premik 0.5%, Arang aktif 0.5%.
#3 Pemilihan Bibit Kelinci
Sebelum memilih bibit kelinci, kita harus menentukan terlebih dahulu
jenis usaha apa yang akan dijalankan. Seperti yang kita ketahui, kelinci
ternakan terdiri dari beragam ras dan setiap ras memiliki ciri khas
tersendiri. Ada ras kelinci penghasil wool, kulit, daging dan ras
kelinci hias.
Ras kelinci penghasil wool : Angora
Ras kelinci penghasil daging : Chinchilla, Carolina
Ras kelinci penghasil fur (bulu dan kulit) : Silver, Rex
Ras kelinci penghasil daging dan kulit : Flemish Giant, New Zealand White
Ras kelinci hias : Polish, Nederland Dwarf, Lop
Setelah jenis usaha ditentukan, pilih bibit kelinci yang sesuai.
Bibit kelinci dipilih seekor demi seekor dengan teliti untuk memastikan
bibit kelinci tersebut bagus untuk dibudidayakan.
Bibit kelinci yang berkualitas akan mampu menghasilkan banyak anakan. Pilih bibit yang masih muda dan masih produktif.
#4 Umur Induk Betina dan Pejantan Siap Kawin
Kelinci betina sudah mencapai umur dewasa dan siap kawin dalam waktu 5
– 6 bulan. Sedangkan kelinci jantan setelah berumur 6 – 8 bulan sudah
dapat digunakan sebagai pejantan.
#5 Tanda Kelinci Betina Sudah Birahi
Ciri-ciri kelinci betina sudah birahi dan siap kawin diantaranya
yaitu, dagu digosok–gosokkan pada bagian kandang, air kencingnya keruh,
sikapnya gelisah, nafsu makan bekurang, kemaluannya bengkak dan berwarna
merah tegas.
#6 Cara Mengawinkan Kelinci
Waktu
yang baik untuk mengawinkan kelinci yaitu pada waktu pagi hari maupun
sore hari, biasanya pada waktu tersebut kelinci sedang dalam keadaan
subur.
Cara mengawinkannya dengan memasukkan kelinci pejantan ke dalam
kandang betina, tunggu sampai terjadi perkawinan 2 kali, setelah itu
pejantan dikembalikan ke kandang semula.
Kebuntingan bisa diketahui setelah 12-14 hari dari perkawinan dengan
cara meraba perut kelinci betina, jika terasa ada bola-bola kecil berati
terjadi kebuntingan.
Lamanya bunting umumnya satu bulan, ada kalanya lebih atau kurang 1–2
hari. Pada masa kebuntingan, kelinci jangan diganggu atau
dipindah–pindah kandang.
Kelinci yang bunting harus diberi makanan yang lebih dari biasanya.
Lima hari sebelum melahirkan sediakan peti berukuran 60 x 30 x 15 cm,
dan beri alas berupa rumput kering atau guntingan kertas koran.
Biasanya kelahiran terjadi pada waktu malam hari dengan jumlah anak
3-10 ekor, idealnya 6 ekor sesuai dengan jumlah putting kelinci betina.
#7 Penyakit Pada Kelinci
Beberapa penyakit yang biasa menyerang pada kelinci diantaranya yaitu,
- Kudis (scabies) – Disebabkan oleh kutu Sarcoptis scabiei
yang menimbulkan gatal-gatal di kepala, kaki, hidung, bahkan bisa
menjalar ke seluruh tubuh. Pencegahannya adalah dengan meningkatkan
kebersihan kandang. Pengobatan dengan disuntik IVOMEX atau obat yang
mengandung ivermextin dengan dosis 1 ml/ 20 kg berat tubuh. - Perut kembung – Perut bengkak ini disebabkan karena
salah makan atau masuk angin. Pengobatannya dengan menggunakan minyak
adas 1 bag dan minyak kelapa 4 bag, dioleskan atau diminumkan. - Mencert – Disebabkan oleh makanan yang kotor dan
busuk. Pencegahannya dengan menggunakan pakan buatan yang ada kandungan
anti biotik alami (arang aktif). Pengobatannya dengan diberi air kaldu
sesudah 30 menit, diberi trisulpa dengan dosis ½ tablet atau disuntik
antibiotik. - Pilek – Disebabkan karena bakteri atau virus,
kandang yang kotor dan kurang mendapat sinar matahari. Pengobatannya
hidung yang penuh ingus disemprot dengan larutan antiseptik lalu diobati
dengan antiobiotik. - Kokkidiosis – Disebabkan oleh kuman parasit yang
menyerang usus atau hati kelinci. Gejalanya seperti kurang nafsu makan,
badan kurus dan lemes. Pengobatannya dengan obat yang mengandung Sulfa. - Pasteurellosis – Disebabkan oleh kuman Pasteurella multicida yang menyerang sistem pencernaan. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan kandang.
- Makan Bulu – Kelinci yang kekurangan gizi cenderung
akan memakan bulunya sendiri dan bulu temannya. Pastikan anda selalu
memberi pakan yang bergizi. - Cacingan (pinworm) – Disebabkan karena ada cacing
kecil yang hidup di usus. Cacingnya bisa masuk karena terbawa makanan.
Cara pengobatannya dengan memberi obat cacing secara teratur. - Favus – Disebabkan oleh jamur yang menginfeksi
kulit kelinci. Pengobatan dengan mencuci bagian kulit yang infeksi lalu
diberikan salep belerang (scabid cream). - Kanker Telinga – Disebabkan oleh adanya kutu di
permukaan kulit telinga sebelah dalam. Cirinya kelinci sering
menggosok-gosokkan daun telinganya. Bisa diobati dengan menggunakan obat
oles pembasmi kutu yang dioleskan pada bagian telinga yang terinsfeksi. - Radang Paru (pneumonia) – Disebabkan oleh kuman Pasteurella multocida. Pengobatan dengan menggunakan Sulfa Strong, Penicilin yang disuntikkan.
- Sembelit – Disebabkan karena pakan yang diberikan
kekurangan air. Pengobatannya dengan memberi kelinci air minum dan pakan
hijauan segar yang masih mengandung air. - Radang Mata – Biasanya disebabkan karena infeksi
akibat terkena benda tajam, terkena denu, asap, kotoran, dan kekurangan
vitamin A. Pengobatannya dengan menggunakan obat tetes yang mengandung
antibiotik seperti salep Chloramphenicol - Kaki Bengkok – Disebabkan karena kelinci kekurangan
vitamin D terutama pada masa pertumbuhannya. Pastikan anda memberi
pakan yang mengandung asupan gizi protein yang cukup. - Kanibal – Kurangnya pakan dan air minum selain bisa
menyebabkan penyakit makan bulu, parahnya bisa membuat kelinci menjadi
kanibal. Mereka memakan daging antar sesamanya sampai akhirnya ada yang
mati. Pencegahannya dengan memberi asupan pakan yang teratur dan
bergizi. - Enteritis Kompleks – Penyakit pencernaan yang
disebabkan karena salah makanan atau pakannya sudah terkontaminasi.
Pencegahan dengan selalu memberikan pakan yang bersih dan diganti secara
teratur. Pengobatannya dengan memberi air minum yang sudah dicampur
dengan antibiotic. - Young Doe Syndrome – Biasa terjadi pada kelinci betina yang sedang menyusui diakibatkan oleh mastitis
dan menyebabkan pembengakakan pada puting susu. Cara pengobatannya
dengan mengisolasi dan mensuntikkan Penicilin, Oxylin, atau Sulfa
Strong.
Cara paling efektif untuk mencegah timbulnya beragam penyakit pada kelinci yaitu dengan merawat kelinci dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang termasuk kebersihan sangkar, tempat minum dan tempat pakan.
Hal penting yang perlu diperhatikan sebagai tindakan preventif terhadap penyakit diantaranya :
- Timbulnya penyakit bisa diminimalisir dengan senantiasa menjaga sanitasi kandang.
- Kandang jangan terlalu padat di isi kelinci.
- Selalu gunakan pakan yang bersih, bergizi dan berkualitas tinggi.
- Kandang harus punya sirkulasi udara yang baik.
- Ada sinar matahari yang masuk ke dalam kandang.
- Peralatan kandang harus dalam selalu dalam keadaan kering dan bersih.
- Kalau tidak ada keperluan, jangan terlalu sering memegangi kelinci ternak, pakan, air minum dan peralatan kandang.