gambar cabai merah. sumber pxfuel.com |
Pada proses pemanenan cabai
pertama yang perlu diperhatikan adalah menentukan saat panen yang tepat.
Penentuan saat panen adalah memantau/melihat keadaan fisik tanaman untuk
menentukan saat panen yang tepat, tujuannya agar diperoleh mutu dan produksi
cabai lebih optimal. Penentuan saat panen dilakukan dengan melihat
perkembangan/perubahan fisik buah terutama pada warna buah cabai yang hijau
menjadi merah sempurna mencapai 80 – 85 % tingkat kematangan, dan dapat juga
disesuaikan dengan permintaan pasar/konsumen. Panen juga bisa dilakukan jika
kondisi buah cabai telah masak sempurna yang ditandai dengan perubahan warna
merah pada seluruh permukaan kulit cabai. Apabila cabai dipanen sebelum matang
sempurnah biasanya memiliki noktah kehitaman pada kulitnya.
Pada umumnya Cabai dipanen
pada umur 75 – 85 hari setelah tanam di areal pertanaman dataran rendah ,dan
pada umur 90-100 hari setelah tanam di dataran tinggi, dengan interval panen
3-7 hari. Budidaya cabai bisa dilakukan secara monokultur atau tumpang sari
dengan tanaman Iainnya. Dalam satu periode tanam, cabai dapat dipanen beberapa
kali bila musim dan perawatannya baik dapat di panen 15 – 17 kali, namun
umumnya sebanyak 10- 12 kali.
Waktu panen sebaiknya
dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat
penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan. Buah yang dipetik
setelah matang berwarna orange sampai merah Umumnya buah cabai di petik apabila
telah masak penuh, ciri-cirinya seluruh bagian buah berwarna merah. Di dataran
rendah masa panen pertama adalah pada umur 75 – 85 hari setelah tanam, dengan
interval waktu panen 2 – 3 hari. Sedangkan di dataran tinggi agak Iambat yaitu
pada tanaman berumur 90 – 100 hari setelah tanam dengan interval panen 3 — 5
hari. Secara umum interval panen buah cabai merah berlangsung selama 1,5 – 2
bulan.
Produksi puncak panen
adalah pada pemanenan hari ke – 30 yang dapat menghasilkan 1-1,5 ton perhektar untuk
sekali panen. Buah cabai merah yang di panen tepat masak dan tidak segera di
pasarkan akan terus melakukan proses pemasakan, sehingga perlu adanya
penempatan khusus. Oleh karena itu hasil produksi cabai merah sebaiknya di
tempatkan pada ruang yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, cukup oksigen
dan tidak lembab.
Cara pemetikan yang baik adalah bukan asal di petik biasa mengakibatkan
tangkai cabai patah, sebaiknya melakukan pemetikan dengan hati-hati, hindari
terjadinya luka pada cabang dan ranting dengan melakukan pemetikan, sebaiknya
gunakan gunting untuk menghindari terjadinya kerusakan pada tangkai. Apabila
cabai mau dipasarkan dalam bentuk segar maka segera dipasarkan setelah dipanen
dan pemanenan pada waktu cabai sudah masak atau merah secara merata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemanenan cabai
adalah sebagai berikut :
a.
Upayakan
agar hasil panen tidak terkena sinar matahari langsung
b.
Lakukan
pemanenan setelah seluruh buah cabai telah mencapai tingkat kematangan yang
sama atau telah berwarna merah
c.
Lakukan
pemetikan setelah air habis dari permukaan kulit buah, hal ini dilakukan untuk
mengurangi terjadinya kontaminasi mikroba pembusuk
d.
Pada
saat pemanenan, hindari terjadinya luka dan patah pada cabang dan ranting
e.
Pisahkan
segerah buah yang busuk dengan buah yang sehat agar tidak terjadi penularan
penyakit dari cabai yang busuk ke cabai yang sehat.