Siapa sangka, mahluk yang tidak sedikit orang yang menganggapnya jijik, namun setelah tahu rasa hidangannya di atas piring, dengan paduan aroma bumbu yang menggugah selera mereka justru lupa akan rasa jijik mereka, makluk ini dinamakan BEKICOT.
Bekicot merupakan sejenis hewan yang konon kabarnya sangat bermanfa’at bagi
kesehatan, sudah banyak sekali berbagai jenis masakan yang dibuat dari
bahan hewan ini, dari mulai sate bekicot hingga keripik bekicot yang
sudah menjadi komoditi eksport.
Melihat potensi tersebut tentu saja bahan baku yang biasa muncul pada
musim penghujan saja dapat dikelola dengan cara beternak bekicot secara
instensif sehingga tidak mengandalkan pada musim penghujan saja.
Raja jempol dalam artikel kali ini mencoba untuk share bagaimana cara budidaya bekicot yang ideal.
Dalam budidaya bekicot luas lahan yang dibutuhkan sangat bebas
tergantung dari selera peternak apakah ingin hasil yang besar atau yang
sedang-sedang saja, kalau ingin hasil yang besar tentu saja ukuran lahan
harus luas juga.
Adapun tahapan-tahapan dalam budidaya bekicot adalah sebagai berikut :
1. Tahap pertama yaitu persiapan, dalam hal ini mempersiapkan bahan dan
peralatan. Kandang harus didirikan pada tanah kering, teduh, lembab
dengan suhu udara berkisar 25 s/d 30 derajat celcius.
Cara pemeliharaan bekicot dalam kandang dapat dilakukan dengan cara
memisahkan antara bekicot kecil dengan besar atau juga dengan
mencampurnya tanpa melihat usia bekicot.
Bedakan mana bekicot yang memang untuk tujuan pembibitan [indukan] dan mana yang yang dipanen.
Ada beberapa jenis kandang dalam membudidayakan bekicot antara lain :
kandang kotak kayu yang terbuat dari lembaran kayu triplek berkaki
ukuran panjang dan lebar 1 X 1 meter tinggi 1,25 meter diatas kotak
tersebut diberi kawat kasa agar bekicot tidak keluar dan tempat
berteduh.
Kandang semen tak beda dengan ukuran kandang kotak kayu kandang semen
juga demikian hanya saja pada bagian dasar kandang diberi tanah yang
mengandung cacing guna menjaga kelembaban kandang dengan tebal lapisan
tanah sekitar 30 cm
dan kandang galian tanah berukuran panjang, lebar dan tinggi 1x1x1 m,
tanah galian yang akan digunakan pilih yang agak kering dan dibawah
pohon rimbun.
2. Tahap kedua Pembibitan, ada dua jenis bekicot yang biasa diternak yaitu spesise Achatina fulica dan Achatina variegata.
3. Tahap ketiga pemilihan calon indukan, karena bibit unggul belum
tersedia, dapat menggunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan
bekicot yang banyak terdapat dikebun pisang, kelapa atau semak belukar
ketika musim hujan banyak sekali dijumpai.
4. Tahap keempat Reproduksi dan Perkawinan. Dalam tahap ini bekicot
biasanya mulai kawin pada umur enam sampai t8ujuh bulan ditempat
pemeliharaan. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ketempat
yang lebih aman, bekicot bertelur disembarang tempat setiap penetasan
jumlah telurnya lebih dari 50-100 butir.
5. Tahap kelima Proses Kelahiran, pada thapan ini telur bekicot menetas
setelah umurnya cukup. Pada waktu menetas menjadi anak cangkang yang
biasanya tidak ditunggui induknya, memnetas dengan sendirinya.
Untuk memulai usaha budidaya ternak bekicot perlu dipertimbangkan faktor
lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah
penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun
penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut
tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk
budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung
dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai
adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan
cangkang.
Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai maka untuk membudidayakannya perlu disiapkan :
Penyiapan Sarana dan Peralatan :
Perkandangan Walaupun lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun
persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu
diperhatikan, karena dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik
bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan
di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat
C. Jika di buat di kota besar seperti Jakarta, lahan perkandangan dapat
di kondisikan di tempat yang teduh, dengan memberikan perlindungan
berupa tanaman, tanaman diletakan di sekitar kandang. Untuk menjaga
kelembaban dapat diletakan ember-ember berisi air dengan diberikan
untaian-untaian kain yang mudah menyerap air. Tapi jangan lupa untuk
memberikan bubuk abate atau memasukan ikan kecil di dalam ember air,
untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara
terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang
besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan
besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila
dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang.
Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai
kandang induk.
Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
Kandang Kotak Kayu :
Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk
kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar kandang
adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi
kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di
atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan tempat selalu
gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
Kandang Dari Bak Semen :
Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak semen
yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan suasana
lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan
tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah
di dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang diperlukan bekicot
hendaklah selalu tersedia di dalam bak
Kandang Galian Tanah :
Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu
diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang
dipilih yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang
rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir.
Untuk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama dan kedua, di
atas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila
kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan
dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan
telurnya tidak rusak.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain : Alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan cangkul.
Pemilihan Bibit Calon Induk :
Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat
digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak
terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik
dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan
yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
Reproduksi dan Perkawinan:
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat
pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina
mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di
sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari
lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur
bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
Proses Kelahiran :
Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu
menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya.
Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja.
Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot
yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina
variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis
pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis
Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan
berbuku-buku.
Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan
waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti
kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat
menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya
kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.
Bekicot yang bagi sebagian besar orang adalah hewan yang jijik, ternyata
mempunyai banyak manfaat dan keistimewaan. Salah satunya yaitu dapat
melewati benda tajam tanpa terluka serta dapat menempel pada dinding
tanpa terjatuh. Bekicot dapat digunakan sebagai makanan ternak
peliharaan di rumah, dapat dijual sebagai sumber protein, zat kapur, dan
fosfor bahan makanan ternak pabrik, Dijual sebagai komoditi ekspor ke
Belanda, Taiwan, SIngapura, dan Negara Lainnya.
1. Syarat, Bahan, dan Alat budidaya bekicot
Syarat : Bekicot dapat hidup baik pada daratan rendah hingga
daerah berbukit tidak lebih dari 1000m dari permukaan laut. Namun ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam budidaya bekicot antara
lain : Suhu yang dibutuhkan bekicot adalah 26’C-29’C, dan kelembaban
antara 80-90%.
Bahan : Bahan utama yang diperlukan untuk budidaya bekicot adalah Bibit Bekicot, Kapur atau pecahan tembok, dan kompos.
Kemudian bahan untuk kandang kebun : batu bata, pasir, semen, tanaman pelindung.
Lalu untuk bahan kandang penetasan : bambu atau kayu, kawat kasa, engsel, kaleng bekas, pasir, kertas semen, dan jerami.
Alat : Alat yang diperlukan untuk membuat kandang bekicot adalah :
cangkul, sendok tembok, palu, golok, gunting kawat, gergaji, dan
meteran.
2. Langkah Kerja Budidaya Bekicot
Pembuatan Kandang, untuk pembuatan kandang kebun dapat dilakukan dengan
cara : Pilih lokasi kebun yang cukup rindang, Ukur lahan yangakan
digunakan untuk kandang kurang lebih 10m x 10m, Buat parit dengan
pasangan batu bata dan diplester dengan semen di sekeliling kebun dengan
ukuran lebar 40cm dan dalam 30cm, Kemudian isi parit tersebut dengan
air (periksa jangan sampai parit tersebut bocor).
Pembuatan Kandang Penetasan. Kandang penetasan khusus digunakan untuk
proses perkawinan. Penetasan telur dapat dilakukan dengan cara berikut
ini : Buat kotak sebagai kandang tanpa alas dengan ukuran lebar 75cm,
panjang 150cm, dan tinggi 60cm dengan bahan kayu. Kemudian buat tutup
kandang dengan menggunakan kawat kasa.
3. Pemilihan Induk dan Perkawinan
Bekicot banyak sekali ditemukan didaerah pedesaan, jadi anda hanya harus
mengumpulkan bekicot-bekicot tersebut ke dalam kandang yang sudah
disediakan tadi, kemudian untuk memilih indukan dapat dipilih sesuai
kriteria berikut ini : Bertubuh besar dengan ukuran 6-7cm dan berat
sekitar 70gr. Mempunyai cangkang yang kuat dan bersih. Untuk pemilihan
induk tidak perlu memperhatikan jenis kelamin, karena bekicot adalah
hewan yang mempunyai kelamin ganda. Bekicot yang sudah dipilih dapat
langsung ditempatkan di dalam kandang penetasan. Setiap kandang
penetasan dapat diisi 10 pasang bekicot. Untuk pemindahan bekicot dari
kandang ke kandang penetasan sebaiknya dilakukan pada malam hari.
4. Pembesaran:
Pembesaran merupakan tahap lanjutan setelah penetasan telur dan
pemeliharaan anak bekicot. Pembesaran yang dilakukan di kandang
dilakukan setelah anak bekicot berumur 7-15 hr. Kegiatan pembesaran
dimulai dengan pemindahan anak bekicot dari kandang penetasan ke dalam
kandang pembesaran. Pada saat pemindahan harus dilakukan dengan
hati-hati karena cangkang bekicot masih sangat rapuh. Setelah anak
bekicot dipindahkan ke dalam kandang pembesaran, perlu diperhatikan
pemberian vaselin di sekitar dinding kandang, agar anak bekicot tidak
keluar dari kandang. Agar pembesaran bekicot sempurna lakukan penyiraman
kandang sehari 2x yaitu padi dan sore hari agar kelembaban dan suhu
kandang dapat terjaga dengan baik. Bekicot dapat dipanen setelah berumur
sekitar 7-10 bulan.
5. Pemasaran
Bekicot segar adalah bekicot yang dipasarkan dalam bentuk segar dan
masih hidup. Cara umum yang digunakan yaitu dengan menempatkan bekicot
ke dalam keranjang atau langsung di bak truk dengan cara berlapis-lapis
antara bekicot dan pelindung.
Bekicot olahan adalah bekicot yang diolah terlebih dahulu sebelum
dipasarkan. sebelum mengolah bekicot hendaknya bekicot tidak diberi
makan dahulu selama 2 hari untuk membersihkan kotoran yang ada
didalamnya.
Demikian sedikit ulasan mengenai budidaya bekicot, adapun kekurangan harap dimaklumi.Semoga bermanfaat.